Imam Muslim meriwayatkan dalam shahih Muslimnya dari Aisyah ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya setiap manusia dari kalangan anak Adam diciptakan dengan 360 sendi. Barangsiapa yang bertakbir memahabesarkan Allah, bertahmid memuji Allah, bertasbih menyucikan Allah, dan beristighfar memohon ampunan kepada Allah, menyingkirkan batu dari jalanan, atau (menyingkirkan) duri atau tulang dari tengah jalanan, memerintahkan kebaikan, dan mencegah kemungkaran, sejumlah 360 sendi tersebut, maka hari itu ia telah berjalan sambil menjauhkan dirinya dari neraka.” (Shahih Muslim: 1007,2/698)
Hadits senada dilansir oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya (Kitab Al-Adab, hadits nomor 4563) dengan redaksi dari Buraidah: Rasulullah Saw menyatakan: “Didalam diri setiap manusia terdapat 360 sendi, dan ia wajib menunaikan satu sedekah bagia setiap sendi.”
Orang-orang bertanya, “Siapa yang sanggup melakukan itu, wahai Nabi Allah?”
Beliau menjawab: “Mengubur ludah di dalam masjid (adalah sedekah). Menyingkirkan rintangan yang menyakitkan dari jalan adalah sedekah. Jika tidak kau dapati ini, maka dua rakaat shalat Dhuha sudah cukup mencukupi hal ini.”
Hal yang mencengangkan dalam hadist ini adalah kemampuan Nabi Saw untuk menyebutkan jumlah sendi tubuh manusia dengan tepat (360 sendi) pada masa ketika tidak mungkin seseorangpun menguasai ilmu yang paling mudah untuk menerangkan tubuh manusia atau pengetahuan dasar tentang jumlah tulang dalam kerangka manusia, juga jumlah sendi-sendi di dalamnya. Hadist ini diucapkan 1400 tahun yang lalu dalam lingkungan yang tidak memahami ilmu pengetahuan dan penelitian.
Hadist ini dilontarkan pada awal abad ke-7, sementara kita sekarang ini berada di awal abad ke-21, dan masih banyak bahkan sebagian besar manusia modern tidak mengetahui jumlah sendi di dalam tubuh manusia. Sejumlah profesor ahli kedokteran dan bedah tulang pada awal abad ke-21 pun tidak mengetahui secara pasti jumlah tulang maupun sendi di dalam tubuh manusia. Kami telah mencoba meng-konfirmasikan hal ini kepada sebagian besar profesor ahli ini, namun jawaban mereka berkisar antara 200-300 tulang dan antara 100-300 sendi.
Demikian juga sejumlah besar ensiklopedia dunia, yang terang-terangan menghindar untuk menentukan secara definitif jumlah tulang dan sendidalam kerangka manusia dan hanya menjelaskan secara global, sebagaimana yang dilakukan Ensiklopedia Britanica yang mengelompokkan tulang dan sendi kerangka manusia dalam tiga kelompok tanpa merincinya:
1. Rangka poras, terdiri dari tulang belakang dan tulang tengkorak.
2. Rangka dalam, terdiri dari tulang rongga dada, tulang rahang bawah, dan sebagian tulang rahang atas.
3. Rangka ujung (pinggir), terdiri dari tulang duduk, seprangkat tulang bahu, jaringan tulang, dan tulang rawan ujung.
Encyclopedia Hantcinson yang terbit tahun 1995 menyebutkan bahwa jumlah tulang dalam kerangka tubuh manusia hanya ada 206 saja.
Namun Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Iman fi Jism Al-Insan bahwa jumlah sendi dalam tubuh manusia sekitar 360 sendi sebagaimana yang ditetapkan Rasulullah Saw 1400 tahun yang lalu.
Dr. Hamid kemudian menjelaskan jumlah ini secara rinci sebagai berikut:
Kerangka tubuh manusia terdiri dari kumpulan tulang yang menyangga tubuhnya, dan memberinya bentuk, sekaligus melindungi alat-alat dan bagian-bagiannya yang lunak dan sensitif, juga menyediakan permukaan yang kokoh yang menjadikan landasan urat.
Tanpa persendian yang telah disiapkan Allah agar sebagian besar tulang rangka manusia yang keras dapat bergerak, tentu manusia akan menderita banyak kesakitan, dan menghadapi berbagai macam persoalan dan beragam kesulitan.
dari sinilah Rasulullah Saw berwasiat kepada manusia untuk bersyukur kepada Allah setiap hari sesuai dengan (bersedekah) minimal sejumlah sendi di tubuhnya jika memang tidak dapat melakukan lebih banyak lagi. Ketika manusia melakukan zikir, syukur, dan sedekah maka sesungguhnya dia tidak akan mampu memenuhi syukur kepada Allah walau untuk satu sendi dari 360 sendi yang telah diciptakan Allah di dalam tubuhnya.
Pertanyaannya, siapakah selain Allah yang mungkin mengejarkan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa setiap manusia diciptakan dengan 360 sendi? Siapakah yang mendorong Nabi Saw untuk menyelami hal-hal gaib seperti ini? Jikalau Allah tidak menguatkan ilmu ini dengan ilmu dari sisiNya yang telah mendahului semua ilmu manusia, maka akan mandeklah ilmu yang diturunkan dan diilhamkanNya di dalam kitabNya kepada Nabi terakhirNya ini. Penyebutan masalah ini dalam hadist shahih yang dinisbatkan kepada Nabi Saw sebagaimana yang dikaji di atas merupakan bukti tersendiri atas kenabian dan kerasulan hingga hari kiamat.
Semoga shalawat kesejahteraan, salam kedamaian dan keberkahan selalu tercurahkan kepada beliau beserta keluarga, sahabat, dan mereka yang mengikuti petunjuknya dan berdakwah di jalanNya sampai kiamat kelak. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
(Sumber: Pembuktian Sains dalam Sunah (Buku 2), karangan Dr. Zaghlul An-Najjar)
“Sesungguhnya setiap manusia dari kalangan anak Adam diciptakan dengan 360 sendi. Barangsiapa yang bertakbir memahabesarkan Allah, bertahmid memuji Allah, bertasbih menyucikan Allah, dan beristighfar memohon ampunan kepada Allah, menyingkirkan batu dari jalanan, atau (menyingkirkan) duri atau tulang dari tengah jalanan, memerintahkan kebaikan, dan mencegah kemungkaran, sejumlah 360 sendi tersebut, maka hari itu ia telah berjalan sambil menjauhkan dirinya dari neraka.” (Shahih Muslim: 1007,2/698)
Hadits senada dilansir oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya (Kitab Al-Adab, hadits nomor 4563) dengan redaksi dari Buraidah: Rasulullah Saw menyatakan: “Didalam diri setiap manusia terdapat 360 sendi, dan ia wajib menunaikan satu sedekah bagia setiap sendi.”
Orang-orang bertanya, “Siapa yang sanggup melakukan itu, wahai Nabi Allah?”
Beliau menjawab: “Mengubur ludah di dalam masjid (adalah sedekah). Menyingkirkan rintangan yang menyakitkan dari jalan adalah sedekah. Jika tidak kau dapati ini, maka dua rakaat shalat Dhuha sudah cukup mencukupi hal ini.”
Hal yang mencengangkan dalam hadist ini adalah kemampuan Nabi Saw untuk menyebutkan jumlah sendi tubuh manusia dengan tepat (360 sendi) pada masa ketika tidak mungkin seseorangpun menguasai ilmu yang paling mudah untuk menerangkan tubuh manusia atau pengetahuan dasar tentang jumlah tulang dalam kerangka manusia, juga jumlah sendi-sendi di dalamnya. Hadist ini diucapkan 1400 tahun yang lalu dalam lingkungan yang tidak memahami ilmu pengetahuan dan penelitian.
Hadist ini dilontarkan pada awal abad ke-7, sementara kita sekarang ini berada di awal abad ke-21, dan masih banyak bahkan sebagian besar manusia modern tidak mengetahui jumlah sendi di dalam tubuh manusia. Sejumlah profesor ahli kedokteran dan bedah tulang pada awal abad ke-21 pun tidak mengetahui secara pasti jumlah tulang maupun sendi di dalam tubuh manusia. Kami telah mencoba meng-konfirmasikan hal ini kepada sebagian besar profesor ahli ini, namun jawaban mereka berkisar antara 200-300 tulang dan antara 100-300 sendi.
Demikian juga sejumlah besar ensiklopedia dunia, yang terang-terangan menghindar untuk menentukan secara definitif jumlah tulang dan sendidalam kerangka manusia dan hanya menjelaskan secara global, sebagaimana yang dilakukan Ensiklopedia Britanica yang mengelompokkan tulang dan sendi kerangka manusia dalam tiga kelompok tanpa merincinya:
1. Rangka poras, terdiri dari tulang belakang dan tulang tengkorak.
2. Rangka dalam, terdiri dari tulang rongga dada, tulang rahang bawah, dan sebagian tulang rahang atas.
3. Rangka ujung (pinggir), terdiri dari tulang duduk, seprangkat tulang bahu, jaringan tulang, dan tulang rawan ujung.
Encyclopedia Hantcinson yang terbit tahun 1995 menyebutkan bahwa jumlah tulang dalam kerangka tubuh manusia hanya ada 206 saja.
Namun Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Iman fi Jism Al-Insan bahwa jumlah sendi dalam tubuh manusia sekitar 360 sendi sebagaimana yang ditetapkan Rasulullah Saw 1400 tahun yang lalu.
Dr. Hamid kemudian menjelaskan jumlah ini secara rinci sebagai berikut:
- Tulang belakang, memiliki 147 sendi:
- 25 sendi antartulang belakang
- 72 sendi antara tulang belakang dan tulang rusuk
- 50 sendi antartulang belakang pada jalan makanan samping
- Dada, memiliki 24 sendi:
- 2 sendi antara tulang dada dan rongga dada
- 18 sendi antara tulang dada dan kepala
- 2 sendi antara tulang selangka dan belikat
- 2 sendi antara belikat dan tulang batang dada
- Bagian atas tubuh, memiliki 86 sendi:
- 2 sendi antara tulang bahu
- 6 sendi antara tulang siku
- 8 sendi antara tulang pergelangan tangan
- 70 sendi antara tulang-tulang tangan
- Bagian bawah tubuh, memiliki 92 sendi:
- 2 sendi tulang paha
- 6 sendi antara tulang-tulang dua lutut
- 6 sendi antara pergelangan kaki
- 74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki
- 4 sendi antara tulang lutut
- Daerah sekitar perut, memiliki 11 sendi:
- 4 sendi antara tulang ekor
- 6 sendi antara tulang pinggul
- 1 sendi antara sambungan tulang kemaluan
Kerangka tubuh manusia terdiri dari kumpulan tulang yang menyangga tubuhnya, dan memberinya bentuk, sekaligus melindungi alat-alat dan bagian-bagiannya yang lunak dan sensitif, juga menyediakan permukaan yang kokoh yang menjadikan landasan urat.
Tanpa persendian yang telah disiapkan Allah agar sebagian besar tulang rangka manusia yang keras dapat bergerak, tentu manusia akan menderita banyak kesakitan, dan menghadapi berbagai macam persoalan dan beragam kesulitan.
dari sinilah Rasulullah Saw berwasiat kepada manusia untuk bersyukur kepada Allah setiap hari sesuai dengan (bersedekah) minimal sejumlah sendi di tubuhnya jika memang tidak dapat melakukan lebih banyak lagi. Ketika manusia melakukan zikir, syukur, dan sedekah maka sesungguhnya dia tidak akan mampu memenuhi syukur kepada Allah walau untuk satu sendi dari 360 sendi yang telah diciptakan Allah di dalam tubuhnya.
Pertanyaannya, siapakah selain Allah yang mungkin mengejarkan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa setiap manusia diciptakan dengan 360 sendi? Siapakah yang mendorong Nabi Saw untuk menyelami hal-hal gaib seperti ini? Jikalau Allah tidak menguatkan ilmu ini dengan ilmu dari sisiNya yang telah mendahului semua ilmu manusia, maka akan mandeklah ilmu yang diturunkan dan diilhamkanNya di dalam kitabNya kepada Nabi terakhirNya ini. Penyebutan masalah ini dalam hadist shahih yang dinisbatkan kepada Nabi Saw sebagaimana yang dikaji di atas merupakan bukti tersendiri atas kenabian dan kerasulan hingga hari kiamat.
Semoga shalawat kesejahteraan, salam kedamaian dan keberkahan selalu tercurahkan kepada beliau beserta keluarga, sahabat, dan mereka yang mengikuti petunjuknya dan berdakwah di jalanNya sampai kiamat kelak. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
(Sumber: Pembuktian Sains dalam Sunah (Buku 2), karangan Dr. Zaghlul An-Najjar)
0 komentar:
Posting Komentar